MAKALAH
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
SYSTEM CAMERA (LOMOGRAFI)
Disusun Oleh:
Ahmad Rifai Baihaqi (20112471)
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2014
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.2
Tujuan……………………………………………………..
1.4
RumusanMasalah………………………………………....
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Lomografi..........................................................................
2.2
Sejarah……………………………………….……...........
2.3
Jenis-jenis Lomografi…………….………………………
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan…………………………………………………
3.2
Saran………………………………………………………..
DAFTAR
PUSAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk membahas salah satu unsur dari system kamera.
1.3
Manfaat Penulisan
Penulisan ini bermanfaat dalam rangka pembelajaran tentang system kamera dan mengetahui lebih jauh tentang salah satu system kamera.
1.4
RumusanMasalah
Makalah ini akan membahas tentang salah satu system kamera yaitu Lomografi termasuk pengertian dan jenisnya.
Kamera Diana merupakan salah satu kamera
lomografi.
Lomografi adalah sebuah bagian dari fotografi analog yang menggunakan kamera khusus
yang disebut dengan kamera LOMO. LOMO sendiri merupakan singkatan dari Leningradskoye
Optiko-Mechanichesckoye Obyedinenie (Penggabungan
Mekanis Optik Leningrad). Nama tersebut
merupakan sebuah pabrik lensa yang berada di St. Petersburg, Rusia. Pabrik tersebut memproduksi lensa untuk
alat-alat kesehatanseperti lensa mikroskop, alat-alat
persenjataan, dan lensa kamera. Di Austria, pabrik tersebut
menjadi inspirasi bagi sebuah merek dagang
komersil untuk produk-produk yang berkaitan dengan fotografi. Merek dagang
tersebut bernama Lomographische
AG. Kamera lomografi masih menggunakan film gulung sehingga disebut sebagai fotografi analog sedangkan
fotografi modern sudah
menggunakan teknologi digitaldalam pengambilan gambar maupun
pengolahannya. Orang-orang yang menyukai lomografi dan yang suka mengambil foto
menggunakan kamera LOMO disebut sebagai "lomografer".
Kamera Lomo LC-A merupakan kamera lomografi
yang pertama kali diproduksi secara masal.
Awal
mula lomografi dimulai ketika seseorang yang bernama Michail Panfilowitsch Panfiloff meneliti sebuah kamera yang
diperolehnya.[1] Michail merupakan salah satu tokoh
terpenting dalam LOMO Russian
Arms and Optical yaitu pabrik senjata dan alat-alat optik Uni Soviet. Kamera yang
menarik perhatiannya itu didapatkannya dari Jenderal Igor Petrowitsch Kornitzky yaitu orang kepercayaan Menteri Pertahanan dan Industri Uni Soviet. Kamera tersebut
adalah Cosina CX-1 yang berasal dari Jepang. Dari hasil penelitian yang
dilakukan tahun 1982 tersebut,
mereka akhirnya menyepakati untuk meniru dan mengembangkan desain kamera
tersebut untuk kemudian diproduksi bagi warga Uni Soviet. Tiruan kamera Jepang
itu pun mereka namakan Lomo
Kompakt Automatyang juga dikenal dengan nama Lomo LC-A. Cita-cita mereka
untuk memproduksi kamera tersebut dalam kuantitas yang besar baru tercapai dua
tahun kemudian. Pada awal produksi sebanyak 1100 unit kamera dibuat
setiap bulannya hanya untuk pasar di
Uni Soviet. Tak lama kemudian, kamera ini sudah diekspor ke negara-negara komunis lain seperti Ukraina, Polandia, Ceko dan Kuba.
Namun, produksi kamera tersebut berangsur-angsur lemah
hingga ditemukan kembali pada 1991 oleh
dua orang mahasiswa di Wina,Austria yaitu Matthias Fiegl dan Wolfgang Stranzinger.[2] [1] Mereka kemudian menggunakan kamera
tersebut untuk mengambilgambar di kota Praha dengan
cara yang tidak umum.[1] Mereka mencoba untuk mengambil gambar
sebanyak-banyaknya dari posisi yang tidak biasa seperti dari pinggul dan
melewati kaki.[1] Selain itu, mereka juga memproduksi
kamera yang mereka gunakan dan menjualnya dengan harga yang lebih murah
dibandingkan dengan kamera lainnya.[3] Lomografi kemudian mulai berkembang
dengan pesat setelah kedua mahasiswa tersebut gencar mempromosikan
lomografi kepadateman, kerabat, keluarga bahkan orang yang tidak mereka kenal.[2] Sebuah klub pencinta lomografi pun
dibentuk di Wina dan diberi nama Lomographische
Gesellschaft atau
"Komunitas Lomografi". Melalui komunitas inilah kemudian berbagai pameran lomografi berhasil dilaksanakan di
kota-kota besar seperti St. Petersburg, Wina, Moskow, New York,Berlin, Havana, Zurich, Cologne, Madrid, Kairo dan Tokyo.[2]
Karena
sedikitnya persediaan kamera Lomo saat itu, maka Fiegl dan Stranzinger
mengunjungi pabrik LOMO
di St. Petersburg. Mereka kemudian berhasil meyakinkan kepala pabrik dan wakil walikota St. Petersburg waktu itu yaitu Vladimir Putin untuk memproduksi kembali kamera Lomo
LC-A dalam jumlah yang besar.[1]
Teknik lomografi
Sesuai
dengan apa yang dilakukan oleh kedua orang pelopornya, maka lomografi sekarang
berkembang menjadi teknik fotografi yang mengabaikan aturan-aturan yang
ada. Dalam teknik fotografi konvensional, banyak aturan baku yang harus
dipatuhi seperti kecepatan rana, ISO, dan bukaan
lensa untuk
menciptakan sebuah foto yang baik. Sementara itu dalam lomografi aturan-aturan
tersebut cenderung untuk diabaikan. Lomografi lebih menekankan untuk
menghasilkan foto-foto yang unik sehingga hasilnya pun
subyektif.
Aturan emas
Komunitas Lomografi merumuskan 10 aturan emas (golden
rules) bagi orang-orang yang ingin mengambil gambar menggunakan kamera
lomografi. Aturan tersebut adalah:
1. Take your LOMO everywhere you go. Bawalah
kamera Lomo anda kemanapun anda pergi, karena dimana pun anda dapat menemukan
obyek foto yang tak terduga.
2. Use it anytime - day or night. Pakailah
kamera Lomo anda tanpa batas. Pakai kamera Lomo anda baik siang maupun malam,
kapan saja di berbagai situasi dan kondisi.
3. Lomography is not an interference in your
life, but a part of it. Jadikanlah Lomografi sebagai bagian dari diri
anda dan nikmatilah waktu anda memotret suatu obyek dengan kamera Lomo.
4. Shoot from the hip.
5. Approach the objects of your lomographic
desire as close as possible. Dekati obyek foto anda sedekat mungkin selain
karena kamera Lomo umumnya tidak ada zoom, harus ada feel tersendiri antara anda dengan obyek
foto.
6. Don't think. Jangan
berpikir, gunakan hati dan penglihatan anda.
7. Be fast. Cepat
dalam memotret suatu obyek foto, anda tidak perlu banyak berpikir/berteknik.
8. You don't have to know beforehand what you've
captured on film.
Anda tidak perlu terlalu memikirkan gambar seperti apa yang akan anda ambil.
9. You don't have to know afterwards, either. Anda
juga tidak perlu memikirkan bagaimana hasil dari gambar yang telah anda ambil.
10. Don't worry about the rules. Jangan
khawatir tentang aturan-aturan fotografi dan jangan terlalu memikirkannya saat
anda menggunakan kamera Lomo.
Jenis-jenis
kamera lomografi
Jenis-jenis
kamera lomografi antara lain:
·
Lomographic ActionSampler
Kamera ActionSampler akan menghasilkan foto yang
terbagi menjadi empat bagian (dua diatas dan dua dibawah) dalam satu kertas foto.
·
Lomographic Colorsplash Camera
Hasil foto dengan menggunakan kamera jenis colorsplash akan bermain
dengan warna. Warna yang tampil difoto belum tentu
sesuai dengan warna asli. Kamera ini seringkali digunakan untuk acara di malam hari.
·
Lomographic Fisheye Camera
Kamera saku dengan lensa mata ikan (fisheye).
Cakupan pandangan 170 derajat. Hasil foto berbentuk bulat seperti
mata ikan.
Kamera LOMO FISHEYE ada 2 jenis, yang tipe pertama disebut fisheye1, dan tipe kedua atau
disebut fisheye2. Beda
dari 2 tipe ini adalah, tipe kedua mempunyai viewfinder yang cembung, jadi kita dapat tahu
bagaimana hasil gambarnya. Dan juga sudah dibekali dengan mode Bulb danMultiple Exposure.
·
Lomographic Frogeye Underwater
Kamera ini tetap dapat digunakan meski di dalam kolam renang/air tanpa
casing khusus. Itu sebabnya kamera jenis ini disebut frogeye atau matakatak. Kamera ini sekarang tidak diproduksi
lagi (dead stock).
Hasil foto yang
diambil dengan kameraSuperSampler.
·
Lomographic Oktomat
Dalam 1 kali jepret akan tampil menjadi 8 foto
·
Lomographic Pop 9
Dengan 1 kali jepret akan tampil menjadi 9 foto kecil dalam 1 lembar
foto.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sensor
gambar kamera (image sensor) belum secanggih mata manusia dalam melihat gelap terang yang sangat kontras di sebuah pemandangan. Misalnya saa tmenikmati pemandangan matahari terbit atau tenggelam, warna dan corak langit sangat indah dan bervariasi. Sedangkan kamera digital yang kita miliki, meskipun yang paling canggih sekalipun belum mampu merekam detail secara penuh dari pemandangan tersebut. Akibatnya di beberapa bagian foto akan terlihat terlalu terang (putih) dan sebagian akan terlalu gelap (hitam)
3.2
Saran
Saya meminta kepada pembaca berkenan untuk memberikan saran atas penulisan ini yang masih jauh dari kata sempurna demi kedepannya
yang lebih baik lagi.
Adapun saran-saran yang penulis ingin sampaikan antara lain :
1. Penulis menyarankan kepada pembaca agar makalah ini tidak menjadi patokan utama untuk bahan pembelajaran karena banyak sumber referensi lain yang lebih baik.
2. Dalam kehidupan sehari-hari hendaknya ilmu ini digunakan dengan baik, serta berbagi informasi dengan sesama.
DAFTAR PUSTAKA
Download power point:
Download makalah word:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar